UMK News - KUNINGAN, 24 Juni 2025 — Universitas Muhammadiyah Kuningan (UM Kuningan) resmi meluncurkan Muhammadiyah Sport Academy (MSA), lembaga pembinaan atlet usia dini yang dirancang sebagai “labschool” pengembangan karakter sekaligus wahana scouting talenta olahraga. Peresmian fungsional dilakukan melalui Seminar Olahraga bertema “Tantangan Industri Olahraga dalam Kemitraan Global Menghadapi Indonesia Emas 2045” di Aula Lantai 3 Kampus 2 UM Kuningan, Selasa (24/6).

Dari Peluncuran Simbolis ke Pengoperasian Penuh

MSA sejatinya telah diperkenalkan secara simbolis pada 19 Juni lalu saat kunjungan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Fajar Riza Ul Haq, dalam Pengajian Muhammadiyah. Hari ini, akademi tersebut memasuki tahap operasional penuh dengan dukungan kurikulum ganda: kombinasi program akademik dan latihan fisik terstruktur bagi siswa SD hingga SMA.

“MSA dibentuk sebagai sarana pembinaan sistematis, pematangan mental juara, dan ruang bertumbuh bagi atlet muda. Kami ingin mengintegrasikan nilai-nilai kemuhammadiyahan dengan sport science modern,” ujar Rektor UM Kuningan, Dr. Apt. Wawang Anwarudin, M.Sc.

Fasilitas Lengkap & Pendekatan Holistik

Akademi ini menawarkan jadwal latihan terprogram, pendampingan pelatih bersertifikat, dukungan fisioterapi, serta akses ke fasilitas olahraga kampus yang diperbarui. MSA juga terbuka bagi masyarakat umum, khususnya pelajar Kabupaten Kuningan dengan minat serius pada cabang olahraga seperti sepak bola, atletik, bola voli, dan renang.

Industri Olahraga sebagai Lokomotif Ekonomi

Narasumber utama seminar, Drs. Edi Nurinda Susila, M.Si. (Asisten Deputi Promosi dan Kemitraan Global Olahraga, Kemenpora RI), menekankan perlunya akselerasi digitalisasi dan sport analytics untuk memaksimalkan nilai ekonomi olahraga.


“Industri olahraga global tumbuh pesat, berkontribusi besar pada ekonomi, diplomasi budaya, dan lapangan kerja. Untuk Indonesia Emas 2045, kita harus memperkuat lima domain—event, fasilitas, produk, layanan, dan promosi—dengan dukungan teknologi AI,” jelasnya.

Ia juga menyoroti sepak bola sebagai “fenomena 3,5 miliar penggemar” serta mendorong diversifikasi produk olahraga nasional agar mampu bersaing di pasar internasional.

Kolaborasi & Dampak Jangka Panjang

Peluncuran MSA menegaskan komitmen UM Kuningan terhadap visi Center of Excellence di bidang olahraga dan pendidikan. Akademi ini diharapkan menjadi:

Pusat Talenta — mencetak atlet bermental juara sejak dini.

Hub Riset & Sport Analytics — menggandeng program studi keolahragaan, fisioterapi, dan teknologi informasi untuk penelitian performa atlet.

Jembatan Karier — membuka jalur beasiswa olahraga, kontrak klub, hingga sponsorship.

Dalam sambutannya, Rektor Wawang menegaskan bahwa keberadaan MSA selaras dengan misi universitas: “memadukan keilmuan, keterampilan, dan dakwah kultural Muhammadiyah untuk menciptakan SDM unggul dan berdaya saing global.”

Langkah Berikutnya

Pendaftaran gelombang pertama atlet MSA dibuka mulai Juli 2025, dengan target 150 peserta lintas cabang olahraga. Program ini mencakup:

  • Assessment Fisik & Psikologis Berstandar Nasional
  • Kelas Akademik Fleksibel—mentor akademik membantu manajemen waktu belajar & latihan.
  • Program Karakter & Kepemimpinan—berbasis nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

UM Kuningan mengundang pemerintah daerah, lembaga olahraga, serta sektor swasta untuk bersinergi dalam membangun ekosistem industri olahraga yang produktif. Dengan peluncuran Muhammadiyah Sport Academy, universitas optimistis menorehkan prestasi sekaligus kontribusi nyata bagi kemajuan olahraga Indonesia menuju 2045.