
UMK News - Sebagai bagian dari implementasi Project Based Learning (PBL) pada mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat, mahasiswa Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) Fakultas Farmasi dan Kesehatan Sains (FFKS) Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMKU) menyelenggarakan kegiatan penyuluhan bertema “Cerdas Reproduksi, Cegah Risiko Dini” di MAN 2 Kuningan, Kamis (19/6/2025).
Kegiatan edukatif ini menghadirkan dosen sekaligus praktisi kesehatan, Nourma Nurjanah, S.KM., M.Kes, sebagai pemateri utama. Ia memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sejak usia remaja serta berbagai risiko yang dapat terjadi akibat kurangnya edukasi dan informasi yang tepat.
Dalam suasana yang interaktif dan penuh antusiasme, para siswa MAN 2 Kuningan tampak aktif berdiskusi dan bertanya seputar isu-isu kesehatan reproduksi yang sering dianggap tabu untuk dibicarakan di kalangan remaja. Pendekatan komunikatif dan penyampaian materi yang disesuaikan dengan bahasa remaja membuat penyuluhan ini berjalan efektif dan menyenangkan.
"Pendidikan kesehatan reproduksi harus dimulai sejak dini agar remaja dapat mengambil keputusan yang bijak dalam menjaga dirinya. Kami ingin menghapus stigma bahwa topik ini tidak layak dibahas, padahal sangat penting untuk masa depan mereka," ungkap Nourma Nurjanah.
Kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran langsung bagi mahasiswa D3 RMIK, sekaligus wujud nyata kontribusi UMKU dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap isu-isu kesehatan yang krusial.
Ketua pelaksana kegiatan, perwakilan dari mahasiswa, menyampaikan bahwa mereka merasa bangga dapat berperan langsung dalam proses edukasi masyarakat. "Kami belajar banyak tentang komunikasi kesehatan, empati, dan cara menyampaikan pesan penting kepada audiens yang lebih muda,” ujarnya.
Melalui program ini, UM Kuningan menunjukkan komitmennya dalam membentuk lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kemampuan berkontribusi aktif di tengah masyarakat.